![](http://www.elevenoutdoor.com/wp-content/uploads/2018/01/DSC_7282.jpg)
Elleven.ID – Puluhan pasangan keluarga bersama anak-anaknya terlihat bersemangat mengikuti rentetan acara Haneut Moyan 9-10 Desember 2017 di Ranca Cangkuang Gambung Mekarsari Ciwidey Kabupaten Bandung.
Acara Silaturahim ini juga melibatkan anak-anak diwilayah setempat, mereka diajak untuk mengenalkan pentingnya merawat lingkungan.
Budi Cilok selaku Founder Acara Haneut Moyan mengungkapkan bahwa avara ini merupakan ajang silaturahmi keluarga.
“Acara ini merupakan ajang silaturahim keluarga dimana kewajiban kita sebagai orang tua memberi tahu betapa pentingnya anak-anak/generasi kita tahu dan paham tentang keberadaan seisi alam”, kata Budi Cilok di Gambung Ciwidey (10/12)
“Kita tidak hanya sekedar memerintah anak, kata Budi, atau sekedar wejangan tapi orang tua, bisa langsung bersama sama melakukannya”, ungkapnya.
“Dalam acara itu juga digelar konser pagi atau panggung seni api unggun. Disini kita membuktikan bahwa tidak ada terkecuali siapapun wajib bertanggung jawab atas kerusakan di bumi ini”, Kata Budi.
Di acara Haneut Moyan ini, kata Budi, penyanyi bukan hanya berlagu, ulama tidak sekedar berfatwa, semuanya bergerak mengikuti kesadaran bahwa menjaga apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi adalah kewajiban.
Pada acara api unggun saat malam digelar tadzabur alam/tausiah tentang pentingya merawat alam yang di sampaukan oleh KH. Akhmad Faisal Imron Pengasuh Ponpes Baitul Arqom.
Menjelang malam ditampilkan juga kesenian sunda buncis yang berasal dari wilayah gambung ciwidey dan perform dari para musisi di wilayah Jakarta dan Bandung Raya dengan lagu-lagu yang berisi pesan pelestarian lingkungan.
Sandi Sandow salah satu personil Alunan Semesta yang juga foundar Musmob.ID mengungkapkan bahwa acara ini merupakan acara yang berkesan karena ia mengaku belum pernah perform di tempat perkemahan yang isinya mengajak kita untuk bisa menjaga alam.
Beberapa musisi yang tampil di sesi acara pentas seni hudaya saat malam antara lain Abah Diki, Yadi Bons dan Trisno Yuwono yang membawakan lagu-lagu balada berisi ajakan untuk bisa menjaga lingkungan.
Saat pagi, para peserta dibangunkan oleh iringan musik tatalu dan dilanjutkan Konser Pagi dari Budi Cilok dan Teatrikal yang membawakan beberapa lagu antara lain Jangan Buang Sampah di Sungai.
Jelang siang sekitar seratusan anak yang berasal dari peserta dan dari daerah setempat dikumpulkan untuk melepas burung dan tebar bibit ikan di sungai Ranca Cangkuang yang disediakan panitia untuk keberlanjutan menjaga ekosistem di wilayah Gambung Ciwidey.
Keceriaan anak-anak terpancar ketika burung dilepas ke alam bebas dan menanam pohon.
Danny Suwarno dari Elleven Outdoor sengaja membawa keluarga untuk mengenalkan kepada kedua anaknya tentang pentingnya merawat dana memelihara kelestarian alam sejak dini.
“Menjaga alam merupakan kewajiban kita bersama. Banjir yang sering terjadi adalah ulah kita sebagai manusia yang tidak bisa menjaga dan mencintai alam”, kata Danny yang juga selaku panitia acara Haneut Moyan.
Sementara H. Dani Jaya Hamdani beserta Abah Ajat dari Tromex mengaku sangat berkesan dengan acara tersebut dan berharap acara seperti ini bisa dilangsungkan setiap tahunnya. (*)